MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN
Oleh Dosen
Pengampu
………………
OLEH
AMPE DARYANTI
10800113162
SEMESTER II
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
Bismillahirrahmanirrahim..
‘’Pengantar Manajemen
Keuangan”
1.
Pendahuluan
Pengertian
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang
hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan
aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus
memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun,
Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak
dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal itu sendiri.
2.
Pembahasan
a) Definisi Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen
Keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan
nilai perusahaan.
Berikut ini definisi
Manajemen Keuangan berdasarkan para ahli
a. Liefman: usaha untuk menyediakan uang
dan menggunakan uang untuk
mendapat atau memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan: manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan.
c. Grestenberg: how business are organized
to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts
business are distributed.
d. James Van Horne: segala aktivitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan
menyeluruh.
e. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaaya yang minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta
usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
b) Tujuan Manajemen Keuangan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan
adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut
masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai
kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan
meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak
terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham
kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat
efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen
keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan
perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga
saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai
saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Tujuan perusahaan
pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis
sebagai berikut :
1.
Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena
memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai
uang.
2.
Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap aktiva yang
akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu untuk
memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan. Dengan demikian akan
mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
3.Keputusan
investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan
dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan.
4.
Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian
Tujuan normatif manajemen keuangan adalah mazimization
wealth of stockholders atau n pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
a. Tujuan memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
b. Secara konseptual jelas sebagai pedoman
dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
c.
Manajemen
harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
d. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham
lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian
akuntansi.
e.
Tidak
mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
c) Fungsi Manajemen keuangan
Penjelasan
singkat masing-masing fungsi manajemen keuangan :
1.
Perencanaan
: Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kehiatan-kegiatan lainnya
untuk periode tertentu.
2.
Penganggaran
: Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran
dan pemasukan
3.
Pengelolaan
: Mengguanakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4.
Pencarian,
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
5.
Penyimpanan
/ mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6.
Pengendalian,
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
perusahaan.
7.
Pemeriksaan,
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
d) Perilaku
dan prinsip Manajemen Keuangan
a. Dalam usahanya memperoleh laba,
manajemen harus berperilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya
manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang
digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam
mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam
mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka
bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
4. Manajemen keuangan juga harus
memperhatikan hak-hak karyawan serta penggunaannya dalam bahan produksi. Agar
suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang telah
dibentuk.
b. Prinsip Manjemen Keuangan
1.Konsistensi
(consistency) Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten
dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh
disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak
konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di
pengelolaan keuangan.
2.Akuntabilitas(accountability)
adalah kewajiban ,moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau
organisasi. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber
dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg jawaban kepada
pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
3.Transparansi
(transparancy) Organisasi harus terbuka berkenaan dengan
pekerjaannya,menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya
kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan
keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah dpat
diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi
tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.Kelangsungan
hidup (integrity) Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat
stratejik maupun operational harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan suatu ukuran tingkat
keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5.Integritas
(integrty) Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya , individu yang
terlibat harus mempunyai integritas yang baik. selain itu, laporan dan catatan
keuangan harus tetap dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan
pencatatan keuangan.
6.Pengelolaan
(stewardship) Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah
diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
7.Standar
akutansi (accounting standarts) Sistem akuatansi dan keuangan yang digunakan
organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akutansi yang berlaku umum.
e)
Keputusan
dan Tanggung Jawab Manajemen Keuangan
Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1. Mengambil keputusan investasi (investment
decision), Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari
sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi
yang dinilai paling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan
pembelanjaan (financing decision), Menyangkut masalah pemilihan berbagai
bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau
lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan
dividen (dividend decision) atau dividen policy, Menyangkut masalah
penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen
tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian
saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Salah satu kebijakan
deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang diperoleh oleh
perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden dan sebagian
lagi di bagi dalam laba ditahan. Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi
Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus
dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam
kembali (laba ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang
dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari
laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai
Deviden Payout Ratio (DPR).
Macam-macam
Kebijakan Deviden
1.
Kebijakan Deviden Yang Stabil, artinya jumlah deviden perlembar dibayarkan
setiap tahun tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan perlembar
saham per tahunny berfluktuasi.
2.
Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Jumlah Deviden Minimal ditambah Jumlah
Ekstra Tertentu, artinya kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal deviden
per lembar saham setiap tahunnya apabila keuntungan perusahaan lebih baik, akan
membayar deviden ekstra.
3.
Kebijakan Deviden dengan Penetapan Deviden Payout Ratio yang Konstan, artinya
kebijakan ini memberikan deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar
deviden yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar yang digunakan sering disebut
denviden payout ratio.
4. Kebijakan Deviden Yang Fleksibel, artinya
besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan
financial dari perusahaan yang bersangkutan.
f) Laporan Keuangan
Berdasar Neraca Lajur
dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari :
1.
Laporan Laba Rugi Yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi
suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan Modal Yaitu laporan yang menyajikan
perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi
pemilik.
3.
Neraca Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan
yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
4. Laporan Arus Kas Yaitu laporan yang menggambarkan
penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.
3.Kesimpulan
Keputusan investasi dilakukan dengan cara penganggaran modal
(capital budgeting) yaitu proses perencanaan dan pengelolaan jangka panjang
sebuah perusahaan.
Dalam penganggaran modal, manajer keuangan mencoba untuk
mengidentifikasi peluang – peluang investasi yang memberikan hasil lebih tinggi
bagi perusahaan dibandingkan dengan biaya perolehannya. Secara umum hal ini
berarti arus kas yang dihasilkan oleh suatu investasi harus melebihi biaya yang
timbul dari investasi tersebut. Keputusan keuangan dilakukan dengan cara
struktur modal (capital structure) sebuah perusahaan adalah kombinasi spesifik
ekuitas dan utang jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk mendanai
operasinya.
Keputusan deviden dilakukan dengan manajemen modal kerja
(working capital) mengacu pada aset jangka pendek sebuah perusahaan misalnya
persediaan dan kewajiban jangka pendeknya seperti utang kepada pemasok.
Mengelola modal kerja perusahaan adalah aktivitas sehari –
hari yang akan menentukan tersedianya sumber daya yang mencukupi bagi
perusahaan untuk meneruskan operasinya dan terhindar dari gangguan yang dapat
menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. Hal ini melibatkan sejumlah
aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.
Menggunakan laporan
kas adalah menguraikan bagaiman cara membuat tolak ukur untuk melakukan
perbandingan dan membahas beberapa jenis informasi yang tersedia. Kita lalu
melihat beberapa potensi masalah yang dapat terjadi.
4.
Daftar Pustaka
Keown,
Arthur J dkk. 1999. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat http://gemilangtrimeidhasari.wordpress,http://wirmanvalkinz.blogspot.com
http://id.wikipedia.org Manajemen Keuangan Halaman 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar