Rabu, 21 Mei 2014

Menerima bukan Karena mencintai, melainkan di Cintai..?


Menerima bukan Karena mencintai, melainkan di Cintai..?

            Guys, jojola pengen share dikit ni tentang apa yang ada di pikiran jojola sekarang, langsung ajah yaaa
Siapa sih orang di dunia ini yang gak tau apa itu cinta? Ada, adalah orang yang pikirannya tidak normal, kasarnya siih orang gila. Hehe Telah kita ketahui bersama cinta itu sebuah perasaan lebih yang muncul dari hati kita terhadap suatu hal entah terhadap orang tua, keluarga maupun pasangan entah suami, istri atau pacar yang karenanya kita berusaha keras untuk menjaga dan melindungi orang-orang yang kita cintai.
Kata orang lebih baik dicintai oleh orang yang tak kita cinta ketimbang mencintai orang yang tak mencintai kita, aQ bingung apa maksud dari pernyataan ini?,  apakah pernyataan ini masih berlaku ketika kaadaan tersebut di balik? Maksud aQ seperti ini, kita analogikan si A mencintai si B, berdasarkan pernyataan tersebut bisa di katakan bahwa si B tetap menerima si A meskipun si B tidak merasakan hal yang sama kepada si A, di sisi lain Si B ternyata mencintai si C yang sayangnya juga berlaku hal demikian, usut punya usut si B menerima si A karena si A mencintainya (sesuai dengan penyataan awal tadi), si B tau dan paham betul dengan apa yang dirasakan si A karena secara tidak langsung si B inikan juga merasakan hal yang sama di mana si B ditolak oleh si C. menurutQ kesempatan yang di berikan si B terhadap si A dalam hal ini menerimanya meskipun tidak memiliki perasaan yang terhadapnya justru akan semakin menyiksa si A tadi dan si B itu sendiri. bagaimana tidak, meskipun si A sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik bahkan berusaha keras menjadi seperti si C tadi dengan harapan si B akan melihatnya dan berharap agar si B perlahan-lahan menyukainya justru akan membuat  si A menjadi pribadi yang bukan apa adanya melainkan di buat agar si B tadi dapat merasakan hal yang seperti ia rasakan.
Yaa pada umumnya perlakuan orang yang mencintai kepada orang yang dicintai dan orang yang saling mencatai itu berbeda 180derajat, menurutQ menerima seseorang yang tidak kita cintai justru akan menyakiti diri sendiri dan orang tersebut. Menyakiti diri sendiri disini dimana kita selalu membohongi perasaan kita misalnya dengan berpura-pura tersenyum, tertawa dalam kebohongan., toh meskipun lahiriah kita terlihat bergembira tetap saja hati bertolak belakang, bukankah ini sama saja dengan menyiksa diri sendiri? Perasaan dan tingkahlaku tak seirama, bukankah memberatkan?.. untuk orang mencintai kita, tidak kita kasihan atau merasa bersalah kepadanya? Orang yang begitu tulus mencintai kita hanya kita balas dengan sikap yang penuh dengan kebohongan…! Tiba-tiba aQ teringat sepenggal sebuah lirik lagu dari Band papan atas negeri tercinta, “ pantasnya Qmu mencintai yang juga cintai dirimu, pelan-pelan saja”,.  Tepat sekali, cintailah orang yang mencintaimu dan lepaskanlah orang yang tidak kamu cintai. Eiittxzzzz jangan perpikiran sempit yaa, maksud aQ lepaskan Dia jika memang Qmu yakin Qm gak bakal bisa membuatnya bahagia ataupun membuatmu pribadi bisa punya perasaan yang sama ke dia, jangan buat si dia ngambang kayak gabus yang gak tau arahnya kemanaa,, sebegitu jahatnya Qm sampai tega mempermainkan perasaannya yang tulus terhadapmu? Jangan lepaskan dia, jika Qm yakin Qm bisa dan mampu memperbaharui perasaanmu untuknya, tidakkah ini sebuah ending yang menyenangkan dimana Qmu dapat saling mencitai satu sama lain..:)
.., Jika suka katakan suka, jika tidak suka katakan tidak suka dan jika itu pertengahan di antara kata tersebut ungkapkanlah kepadanya bahwa Qm akan mencoba untuk mengetahui apakah Qm bisa mencintainya ataupun tidak, yaa meskipun harus memakan waktu yang relative lama. Intinya, pilihan ada di tanganmu, baik atau buruknya hanya qm dan Rabb yang tahu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar