Makalah Pengantar Manajemen
Motivasi
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Uin Alauddin Makassar
2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
kesempatan yang telah di berikan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas
pengantar manajemen tentang “ Motivasi”.
Dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas kami ini
tidak lain karena bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang tua dan Bapak/
Ibu dosen. Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terimah kasih.
Semoga tugas kami ini dapat bermanfaat, menjadi dorongan,
dan motivasi bagi kita untuk terus mencapai keinginan atau tujuan.
Samata-Gowa,
02 oktober 2013
Penyusun
Kelompok 5
Daftar
Isi
Kata
pengantar…………………………………………………………….. 1
Daftar
isi…………………..………………………………………………... 2
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 3
B. Tujuan………………………………………………………………... 3
C. Manfaat……………………………………………………………..... 3
BAB
2 PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi………………………………………………….. 4
a. Tujuan
Motivasi………………………………………………….. 5
b. Jenis-jenis
Motivasi……………………………………………… 5
c. Metode
Motivasi………………………………………………..... 6
d. Proses
Motivasi…………………………………………………... 6
e. Model-model
Motivasi…………………………………………... 7
B. Prinsip-prinsip
dalam Motivasi…………………………………….....
8
C. Prespektif
Motivasi…………………………………………………... 9
BAB
3 PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………...
11
B. Saran………………………………………………………………….
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap di dalam lingkungan kerja kita selalu berhadapan dengan kondisi mental
yang lemah dan pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang
dapat membangkitkan semangat kita kembali. Dalam kehidupan ini kita selalu
memotivasi diri kita untuk lebih dari orang lain, tidak hanya di dunia kerja
saja kita harus di motivasi agar menjadi lebih baik tetapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan ini, mendorong mental kita untuk lebih maju lagi. Motivasi berasal
dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang motivasi secara terperinci agar
lebih jelas apa yang di maksud dengan motivasi itu sendiri. Motivasi sering di
pakai perusahaan untuk meningkatkan nilai mutu kerja kita di suatu perusahaan .
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui definisi dari motivasi di dunia kerja.
2.
Untuk menyelesaikan tugas manajemen tentang “ MOTIVASI “.
C.
Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk :
1.
Menambah wawasan mengenai definisi tentang motivasi
2.
Mengetahui metode – metode apa yang sering di gunakan dalam
motivasi
3.
Model-model motivasi yang sering digunakan .
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Motivasi
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan.
Pentingnya motivasi karena motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Motivasi
semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk
dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap
dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan
untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan
tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.
Di bawah ini merupakan beberapa
pengertian dari motivasi yaitu:
Ø Menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2005:143).
”Motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan”.
Ø Menurut Anwar
Prabu Mangkunegara (2007:93).
“Motivasi adalah kondisi yang
menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”.
Ø Menurut Marihot
Tua Efendi Hariandja (2002:321).
“Motivasi adalah faktor-faktor yang
mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang”.
Ø Menurut T. Hani Handoko (2003:252).
“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang
merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
a.
Tujuan
Motivasi
Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146)
adalah sebagai berikut:
·
Meningkatkan
moral dan kepuasan kerja karyawan.
·
Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
·
Mempertahankan
kestabilan karyawan perusahaan.
·
Meningkatkan
kedisiplinan karyawan.
·
Mengefektifkan
pengadaan karyawan.
·
Menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang baik.
·
Meningkatkan
loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
·
Meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
·
Mempertinggi
rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
·
Meningkatkan
efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Berikut adalah beberapa catatan untuk mendukung dan
memotivasi karyawan agar mereka dapat perform dengan pekerjaannya dan mencapai
tujuan yang diinginkan:
o
Usaha
o
Bagaimana kita memotivasi orang agar
lebih efektif dalam melakukan pekerjaannya
o
Ketekunan
b. Jenis-Jenis Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah sebagai
berikut:
1.
Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi
Positif adalah
Manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka
yang berprestasi di atas prestasi standar.
2.
Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi
Negatif adalah
Manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman.
Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan
meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat
berakibat kurang baik.
c.
Metode
Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode
motivasi adalah sebagai berikut:
a.
Motivasi
Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan
secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya, jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari
raya, bonus dan bintang jasa.
b.
Motivasi
Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan
fasilitas-fasilitas yang men dukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya
ruangan kerja yang nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
d.
Proses
Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu
tujuan organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2. Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui
keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau
perusahaan saja.
3. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik
dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat
apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
4. Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan
tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu
untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu
karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan
tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian
motivasi.
5. Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada
organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.
6. Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi
baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena
dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
e.
Model-Model
Motivasi
1. Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan
kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para menajer
menggunakan sistem upah insentif, semakin banyak mereka menghasilkan atau
mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
2. Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan
untuk bisa memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan
dengan membuat mereka merasa penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan
kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan
untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.
3. Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi
yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn keinginan
akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam
bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan
upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama
dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan
menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.
B. Prinsip-prinsip Dalam Motivasi Kerja
Anwar P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa
prinsip dalam memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan
kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi.
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih
mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil
dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih
mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada
pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap
pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi
termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan
pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekrja apa yang diharapkan oleh
pemimpin.
C. Prespektif Motivasi
a.
Perspektif
Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam
menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau
negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif
menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran,
dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari
perilaku yang tidak tepat (Emmer, dkk, 2000).
b.
Perspektif
Humanistis
Menekankan pada kapaitas murid untuk mengembangkan
kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan peka terhadap orang lain.
c.
Perspektif
Kognitif
Pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, juga
menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring
kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer, 2000; Zimmerman &
Schunk, 2001). Perspektif kognitif mengusulkan konsep menurut White (1959)
tentang motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi
lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses
informasi secara efisien.
d.
Perspektif
Sosial
Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan
orang lain secara aman. Membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan
hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin
dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat,
keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan
positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan
suportif biasanya memiliki sifat akademik yang positif dan lebih senang
bersekolah (Baker, 1999; Stipek, 2002).\
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah suatu keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan, guna
mencapai keinginan atau tujuan. Motivasi sangat penting dalam
menjalani kehidupan karena dengan adanya motivasi kita akan terus berjuang
untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang ingin kita capai.
B. Saran
Jangan pernah menyerah dengan semua
rintangan yang datang dan disaat mental sedang lemah tetapi hadapilah semua itu
dengan sabar. Dan teruslah termotivasi untuk melakukan hal-hal yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar